A.
Pengertian Katalis
Katalis
adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi kimia dengan tujuan
untuk memperbesar kecepatan reaksi. Katalis ikut terlibat dalam reaksi tetapi
tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain, pada akhir
reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti
sebelum reaksi. Katalis mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan terjadinya reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Misalnya di laboratorium, untuk memperoleh molekul oksigen, suatu sampel
potassium klorat dipanaskan seperti gambar.
Gambar
1. Pemanasan KClO3
Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
2 KClO3(s)
2 KCl(s) + 3O2(g)
Tanpa keberadaan katalis, proses
dekomposisi termal reaksi diatas berlangsung sangat lambat. Laju
dekomposisi dapat ditingkatkan secara dramatis dengan menambahkan sejumlah
kecil katalis mangan (II) dioksida (MnO2). Semua MnO2
dapat dihasilkan kembali pada akhir reaksi, seperti semua ion I- yang
tetap ada dalam dekomposisi H2O2.
Katalis mempercepat laju reaksi
dengan cara menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya
reaksi. Adanya penambahan katalis akan menyebabkan terbentuknya tahap-tahap
reaksi tambahan, yaitu tahap pengikatan katalis dan tahap pelepasan katalis
pada akhir reaksi. Katalis ini bersifat spesifik, artinya hanya berfungsi untuk
suatu reaksi tertentu. Dengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan
baru bagi reaksi yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga
lebih banyak molekul yang bertumbukan pada suhu normal dan laju reaksi semakin
cepat. Jadi, penambahan katalis pada suatu reaksi kimia dapat menurunkan energy
aktivasi reaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Untuk lebih jelasnya,
pengaruh katalis terhadap energy aktivasi dapat dilihat pada gambar 2.
Contoh katalis sebagai zat pengikat
yakni katalis logam seperti nikel (Ni), platina (Pt), dan kromium (Cr).
Permukaan logam-logam tersebut memiliki kemampuan mengikat zat yang
akan beraksi sehingga terbentuk spesi yang reaktif.
A. Klasifikasi Katalis
Katalis dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis yaitu:
v Katalis
Homogen.
Adalah
katalis yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya.
Dalam
reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ).
Contohnya
:
o Katalis gas NO2 pada
pembuatan gas SO3.
o Katalis gas Cl2 pada
penguraian N2O
v Katalis Heterogen.
Adalah
katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya.
Reaksi zat-zat yang melibatkan
katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan katalis tersebut.
Contohnya
:
o Katalis logam Ni pada reaksi
hidrogenasi etena ( C2H4 ).
o Katalis logam Rodium atau Iridium
pada proses pembuatan asam etanoat.
o Katalis logam Ni pada proses
pembuatan mentega.
o Katalis logam V2O5
pada reaksi pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ).
o Katalis logam Fe pada reaksi
pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch )
v Biokatalis ( enzim ).
§ Adalah
katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup.
§ Mekanisme
kerjanya dengan metode “ kunci dan gembok “ atau “ lock and key “
yang dipopulerkan oleh Emil Fischer.
§ Contohnya
:
Enzim
amilase = membantu menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim
katalase = menguraikan H2O2 menjadi O2
dan H2O
Enzim
lipase = menguraikan lipid menjadi gliserol dan asam lemak.
v Autokatalis.
Adalah zat hasil reaksi yang
berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi yang terbentuk akan
mempercepat reaksi kimia.
Contohnya :
Reaksi antara kalium permanganat (
KMnO4 ) dengan asam oksalat ( H2C2O4
) salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ).
Semakin lama, laju reaksinya akan
semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk berfungsi sebagai katalis
B. Fungsi
Katalis
Fungsi
katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan
jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap
reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama
reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Reaksi yang berlangsung lambat dapat
dipercepat dengan menambahkan katalis yang sesuai untuk reaksi tersebut.
Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis akan mencari jalan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya akan berlangsung lebih cepat.
Satu
hal yang harus diketahui tentang prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis
tersebut tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi pada kondisi akhir,
katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama. Sifat-sifat kimia katalis akan
sama sebelum dan sesudah mengkatalis suatu reaksi. Pentingnya katalis
ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih dari 75% proses produksi bahan kimia di
Industri di sintesis dengan bantuan katalis. Contoh proses kimia yang sangat
penting misalnya sintesis metanol dari syngas (CO dan H2)
dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan reaksi water gas shift
(WGS ),
CO + 2H2O
CO2 + H2
dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn,
Cu maupun Cr.
C. Prinsip Kerja Katalis
Teknologi
katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun lamanya dan
penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi semacam bidang
kekhususan kimia.
Suatu reaksi eksoterm AB(g) + C(g)
AC(g) + B(g). Reaksi ini berlangsung lambat, karena
energi aktivasinya (Ea) lebih besar dibanding energi molekulnya. Hanya sebagian
kecil molekul yang mencapai Ea.
Oleh karena itu untuk mempercepat reaksi ini, ditambahkan suatu
katalis. Apa fungsi katalis? Mengapa katalis dapat mempercepat reaksi?
Bagaimana cara katalis mempercepat reaksi itu? Berdasarkan diagram di atas, Ea'
dengan katalis lebih rendah. Mengapa?
Katalis
itu berupa zat yang dicampurkan dengan reaktan. Jika reaksi di atas tanpa
katalis, AB dan C bertumbukan sampai mencapai Ea yang relatif tinggi. Karena
umumnya energi molekulnya rendah, jadi tumbukan yang terjadi tidak efektif. Ea
sangat sulit dicapai. Untuk itu maka ditambahkan zat yang bertindak sebagai
katalis.
Ternyata
pada saat katalis dicampurkan reaksi makin cepat. Jelas bahwa katalis itu dapat
mempengaruhi salah satu reaktan. Misalnya dalam reaksi ini katalis cocok
sifatnya dengan AB. Maka seperti robot, AB tertarik ke katalis membentuk KAB.
KAB tergolong kompleks teraktivasi yang merupakan tahap reaksi hipotesis; KAB
kemudian terurai menjadi KA dan B. Setelah itu terjadi tahap reaksi berikutnya,
yaitu C ditarik oleh KA menjadi KAC yang kemudian langsung K lepas dan
terbentuklah AC. Mekanisme reaksi di atas adalah :
K
+ AB --> KAB --> KA + B (lambat)
KA
+ C --> KAC --> K + AC (cepat)
K
+ AB + C --> K + AC + B
Jadi katalis ikut ambil bagian dalam reaksi, memberi jalan baru melalui mekanisme reaksi baru yang energi aktivasinya lebih rendah, kemudian terbentuk kembali dalam keadaan yang sama.
A.
Katalis Logam Mulia
Logam
mulia seperti platinum, palladium, ruthenium, rhodium, Au, Ag, baik
tunggal atau kombinasi merupakan jenis katalis yang banyak dipergunakan sebagai
katalis.Keuntungan penggunaan katalis logam mulia karena memiliki tingkat
aktivitas yang tinggi,selektifitas yang baik, dan daya tahan yang baik sehingga
jangka waktu penggantiannya lama. Logam mulia yang banyak digunakan sebagai
katalis antara lain:
Platinum :
merupakan
katalis logam mulia yang paling banyak dipergunakan. Katalis inimemiliki
aktivitas yang tinggi dalam proses hidrogenasi, dehidrogenasi, oksidasi, dll.
Biasanyamerupakan katalis pertama yang dipilih sebelum memperoleh katalis yang
lebih tepat. Saat ini penggunaannya makin meluas, termasuk dibidang kimia
khusus untuk reduksi alkilasi,hidrogenasi karbonil dan hidrogenasi selektif senyawa
nitro tanpa dehalogenasi.
Ruthenium :
katalis
ruthenium memiliki aktivitas yang tinggi dalam hidrogenasi senyawa
karbonilalifatik dan cincin aromatik pada kondisi medium tanpa reaksi
sampingan. Jika terdapat air dalam system reaksi, katalis ini akan
memberikan aktivitas yang lebih tinggi lagi. Katalis initahan senyawa sulfuric
yang biasanya merupakan racun bagi katalis logam mulia. Katalis inistabil dalam
pelarut asam dan basa, dan dapat digunakan untuk reaksi dalam asam kuat.
Rhodium :
merupakan
katalis yang memiliki aktivitas tinggi dalam hidrogenasi senyawaaromatik.
Katalis ini menghidrogenasi banyak senyawa aromatik pada suhu ruang dan
tekanannormal. Katalis ini juga memiliki aktivitas lebih tinggi dibanding
katalis logam palladium yang biasa dipergunakan dalam hidrogenasi
olefin.
Iridium :
meskipun
katalis iridium memiliki aktivitas yang rendah dan aplikasi yang
terbatasmengingat kelangkaannya, katalis ini mulai mendapat perhatian karena
sifat reaksinya yang unik Logam-logam lain seperti Sn, Pb, Ni, Co,
Ge digunakan sebagai promotor. Logam-logam ini dilapisi berbagai
carrier/pembawa seperti alumina, silica, zeolit dan karbon
B.
Aplikasi Katalis dalam Industri.
Katalis
terutama banyak dipergunakan untuk membantu dalam proses industri seperti dalam
pengilangan minyak bumi dan proses produksi bahan kimia umum atau kimia khusus.
Selain dikedua jenis industri tersebut, katalis juga dipergunakan dalam
proses produksi produk makanan, pembangkit listrik tenaga nuklir, kendaraan,
dan untuk kegiatan pengendalian pencemaran.
Dalam
proses di kilang minyak bumi, katalis yang banyak dipergunakan adalah katalis
reforming, isomerasi dan hydrocracking. Fungsi katalis-katalis tersebut pada
dasarnya untuk membantu memecah rantai senyawa karbon. Dengan bantuan katalis
tersebut minyak mentah (crude oil) dapat diproses sehingga dapat diperoleh
variasi turunannya seperti premium, kerosin, avtur, dan produk lainnya
tergantung tingkat pemutusan rantai karbonnya.
Untuk
industri kimia, kebanyakan katalis yang digunakan adalah katalis yang membantu
pembentukan (syntetic catalysts) seperti katalis hidrogenasi, katalis oksidasi,
dll. Beberapa katalis yang sering dipakai dalam produksi bahan kimia antara
lain: Vynil acetate monomer (VAM), purified terepthalic Acid (PTA) dan proses
hidrogenisasi.
Untuk
bidang lingkungan, katalis tertentu dapat digunakan untuk mendestruksi senyawa
yang menghasilkan bau sehingga berfungsi sebagai deodorant. Ada juga katalis
yang bisa memecah rantai senyawa organic volatile (VOC) sehingga dapat
digunakan untuk destruksi senyawa berbahaya tersebut.
Penyebab
Kerusakan Aktivitas Katalis.
Berbeda
dengan spent katalis yang merupakan katalis yang telah kehilangan fungsinya
akibat berakhirnya umur pemakaian, kerusakan aktivitas katalis biasanya terjadi
pada katalis baru atau katalis yang sebenarnya belum habis umur pemakaiannya. Kerusakan
aktivitas katalis ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktivitas berlebih atau
penghambatan aktivitas. Kerusakan aktivitas katalis dapat disebabkan karena
adanya kerusakan fisik atau kerusakan kimia katalis. Kerusakan fisik katalis
misalnya dapat disebabkan oleh pengkristalan material pendukung katalis atau
kerusakan fisik pas katalisnya sendiri. Pengikatan logam berat seperti merkuri,
arsen, timah hitam dll. merupakan contoh kerusakan kimia katalis dan biasanya
bersifat permanen.
Jika sifat kerusakannya tidak permanen, maka
katalis tersebut biasanya masih dapat diregenerasi. Jika kerusakan aktivitas
katalis disebabkan oleh kerusakan pada pendukung yang tahan panas, seperti
alumina, yang disebabkan oleh penjerapan karbon atau tar, maka pembakaran
alumina pada suhu dibawah 500oC dapat menghilangkan karbon dan tar
tersebut. Selanjutnya, melalui serangkaian pengolahan reduksi, aktivitas katalis
akan dapat dimunculkan kembali.
Nomor HS Katalis.
Dalam system perdagangan internasional, katalis memiliki
nomor harmonisasi sendiri. Ada dua kategori katalis yang secara jelas diberikan
nomor HS-nya, yaitu: 3815.11 untuk katalis dengan Nikel atau senyawa Nikel
sebagai bahan aktif, dan 3815.12 untuk katalis dengan logam mulia atau senyawa
logam mulia sebagai bahan aktif. Diluar kedua bahan aktif tersebut, katalis
dikelompokan dalam nomor HS 3815.19.
SPENT KATALIS
Spent Katalis
Katalis yang banyak digunakan di industri kimia dan
industri minyak secara bertahap akan kehilangan kemampuan katalitiknya akibat
perubahan struktur, keracunan, atau karena permukaan aktifnya tertutup oleh
material lain. Penggantian katalis dilakukan bila tingkat aktivitasnya sudah
tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam proses oleh penggunanya. Katalis
yang sudah jenuh atau sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya biasa disebut
spent katalis.
Komposisi Spent Katalis
Komposisi spent katalis akan menentukan
cara reklamasi atau proses recovery yang dapat dilakukan, dan perusahaan mana
yang mungkin dapat memprosesnya. Komposisi asli katalis dapat diperoleh dari
supplier. Namun informasi tersebut masih perlu di kombinasikan dengan potensi
kontaminan yang muncul dari proses produksi yang memungkinkan perubahan kimia
atau fisika yang dialami katalis. Ketika spent katalis dihasilkan, spent
katalis perlu dianalisis dan diuji agar dapat memberikan informasi yang jelas
untuk pengamanan, laporan kepada pengawas dan untuk perusahaan yang rencananya
akan terlibat dalam pengangkutan dan pengolahan spent katalis.
Bahaya Spent Katalis
Tingkat bahaya katalis dapat diperoleh melalui MSDS.
Namun perlu dipahami bahwa informasi tersebut bukan untuk spent katalis, yang mungkin
memiliki property bahaya berbeda dibanding dengan katalis aslinya. Pengujian
spent katalis dapat meliputi komposisi spent katalis dan potensi bahayanya.
Secara umum, para pengguna katalis perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum
spent katalis dihasilkan dan dibuang:
• Komposisi spent katalis
• Bagaimana perlakuan sebelum dan ketika dibuang?
• Apakah katalis terkontaminasi dalam penggunaannya?
•
Perkiraan karakteristik kimia-fisika spent katalis?
• Apakah spent
katalis memiliki potensi bahaya?
• Bagaimana spent
katalis dikelompokan, dikemas, ditandai, disimpan dan diangkut setelah
dihasilkan?
PENGELOLAAN SPENT KATALIS
Terhadap spent katalis, ada beberapa alternative
pengelolaan yang dapat dilakukan, namun semuanya tergantung pada perubahan
kimia atau struktur yang terjadi dalam spent katalis. Alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu:
Melakukan regenerasi dan penggunaan
kembali bahan katalis
Pengambilan
sebagian atau seluruh komponen dalam bahan katalis
Penggunaan
kembali untuk kegiatan/proses yang berbeda, atau
Pembuangan
Regenerasi
dan penggunaan kembali katalis
Jika katalis menjadi tidak berfungsi karena ada deposisi
bahan asing pada permukaannya atau disebabkan oleh racun (gangguan dari senyawa
lain yang menghambat berfungsinya katalis) yang dapat dihilangkan, maka sangat
memungkinkan bagi spent katalis tersebut untuk diregenerasi atau diaktifkan
kembali kemampuan katalitiknya. Regenerasi katalis biasanya dilakukan dengan
cara pembakaran pengotor katalis.
Jika
secara teknis memungkinkan, maka regenerasi katalis merupakan pilihan terbaik
bagi Lingkungan dan (mungkin) disukai secara ekonomi karena memperpanjang umur
katalis, meminimalkan penggunaan bahan baku baru, serta mengurangi kebutuhan
untuk proses daur ulang atau pembuangan.
Spent
katalis dari proses hydrotreating di pengilangan perlu dicek kelayakan teknis untuk
diregenerasi. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan regenerasi
menggunakan kombinasi uji coba skala lab bersamaan dengan analisis kimia-fisika
yang tepat. Evaluasi
merupakan dasar apakah spent katalis dapat diregenerasi atau tidak.
Katalis yang dapat diregenerasi biasanya dapat dipergunakan beberapa kali
siklus produksi.
Pengambilan Komponen dalam Spent Katalis
Perubahan struktur katalis secara
signifikan atau keracunan yang parah akibat penggunaan seringkali bersifat
tidak berbalik. Kondisi ini menyebabkan katalis tidak memungkinkan untuk
diregenerasi untuk digunakan kembali. Pada kondisi ini, katalis harus
dikeluarkan dari unit operasi, dan jika memungkinkan dikirim untuk pengambilan
sebagian atau seluruh komponen, atau digunakan sebagai bahan baku proses
yang lain seperti fluid cracking catalyst untuk pembuatan semen,
misalnya.
Penghancuran spent katalis dengan diikuti pengambilan
kembali material tertentu merupakan metode yang telah diterapkan secara meluas
dalam penanganan spent katalis. Banyak katalis memiliki kandungan logam dalam
jumlah yang signifikan yang dapat diperoleh melalui berbagai metode pengolahan.
Reklamasi menawarkan alternative ramah Lingkungan dibandingkan dengan metode
pembuangan karena tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang
tetapi juga menghemat sumber daya alam, selain memberikan keuntungan ekonomi
bagi pelakunya.
Disamping nilai kandungan logam mulia, spent katalis juga
dapat mengandung campuran kompleks bahan-bahan yang berbeda seperti:
Base metal dan promotor seperti: Sn,
Pb, Ni, Co, dan lain-lain;
Fe, Ni, Cr dari
korosi dinding dan tabung reaktor;
Unsur-unsur berbahaya berasal dari
umpan bahan atau crude oil (As, Hg, dll) yang mengkontaminasi;
Halogen (Cl, F,
dll) seperti yang ditemukan dalam katalis isomerasi
Karbon
(misalnya, high cooked “heel” CCR catalyst) dan kontaminasi hidrokarbon dari
proses katalitik
Rantai daur ulang spent katalis tidak hanya
berurusan dengan logam mulia tapi juga harus bertanggung jawab terhadap seluruh
“kontaminan” yang terdapat dalam spent katalis tersebut.
BROQUET™ adalah jenis Katalisator kategori tersempurna didunia karena terbuat dari bahan logam mulia berkualitas jenis Platinum, Paladium,Rodium Ruthenium, Au, Ag , dan sejenisnya – yang ditempatkan pada permukaan Alumunium Oksida berkualitas
tinggi. Logam mulia yang sangat terkenal mahalnya ini bertindak sebaga
katalisator, sehingga sangat effektif, tahan lama, dan tidak larut dalam
bahan bakar Hidrokarbon. Dibuat
dalam bentuk pelet dengan masing-masing pelet menjadi kombinasi logam
bertulang bersama dalam sebuah proses yang unik. Katalis ini hanya
efektif bila di dekatkan dengan baja ringan. Cara pasangnya dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar, atau terkandung dalam tabung baja untuk pemasangan langsung ke dalam saluran bahan bakar. Berbagai
versi sudah dirumuskan dan dievaluasi dalam laboratorium terkini, dan
pada saat ini sudah tersedia formula khusus untuk tujuan komersial
khususnya mobil dan motor apapun type dan jenisnya. Apakah kendaraan
mesin karburator atau EFI (Electronic Fuel Injection).
Bahan
bakar terbuat dari senyawa organic yang pada tingkat molekul tersusun
oleh unsur-unsur yang berenergi tinggi dan rendah. Pada saat bahan bakar
meninggalkan kilang minyak ( Refinery ) maka bahan bakar tersebut mengalami perubahan, yaitu penurunan ( degradasi )
kualitas dan kehilangan energy potensialnya – yang disebabkan oleh
proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme. Pada awalnya bahan bakar
yang terdegradasi tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Dengan masa
penyimpanan yang lama dan pengaruh lingkungan maka bahan bakar akan
berubah menjadi semacam pernis yang mengental. bahan bakar yang kualitas
turun ini positif menimbulkan masalah serius, pada umumnya pengendara
tidak mengerti, antara lain :
- 1.Meningkatnya jumlah karbon/ kerak yang menempel pada saluran.
- 2.Membutuhkan pemanasan yang relative lama.
- 3.Asap berlebihan dan mengeluarkan emisi yang bahaya bagi lingkungan.
- 4.Bahan Bakar jadi kehilangan daya untuk membakar dengan efisien dan optimal
Dengan
demikian, pada saat bahan bahan bakar sampai ke tangan konsumen, bahan
bakar tersebut telah mengalami penurunan energi terutama pada
unsur-unsur pokok bahan bakar yang mudah terbakar. Padahal mesin motor
dirancang dengan menggunakan bahan bakar yang dihasilkan langsung dari
kilang minyak (refinery) dimana kualitasnya masih murni dan belum
terkontaminasi. Akibatnya, mesin kendaraan tersebut tidak bisa bekerja
dengan efisien dan optimal,mesin ngelitik,bahan bakar jadi boros,
mengakibatkan emisi tinggi.
KEUNTUNGAN PAKAI BROQUET™
BROQUET™
bekerja pada unsur – unsur pokok bahan bakar yang terdegradasi
meminimalkannya dan dapat meningkatkan konsentrasi molekul berenergi
tinggi dari bahan bakar, sehingga dapat dihasilkan pembakaran yang jauh
lebih baik, mesin akan lebih mudah dihidupkan, pemanasan dan asap
berkurang dan komponen saluran bahan bakar tetap lebih bersih, baik pada
mesin yang berkarburator maupun system injeksi. Bahan bakar yang segar
akan akan menjaga injektor, karburator, dan busi tetap bekerja pada
kapasitas yang optimal. BROQUET™ bekerja
untuk menstabilkan kualitas bahan bakar sehingga otomatis bisa dipakai
pada rasio kompresi mesin (CR) kendaraan berapapapun angkanya ,
mengurangi oksidasi dan meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme untuk
menghasilkan tenaga dan yang lebih baik.
BROQUET™ juga memberikan keuntungan sebagai berikut :
- 1.Meningkatkan penghematan bahan bakar kendaraan minimal i 15% .
- 2.Meningkatkan tenaga kuda dan kecepatan putaran (akselerasi) motor sampai 30%
- 3.Tidak memiliki efek samping yang negatif dan tidak menyebabkan gangguan atau menimbulkan kerusakan apapun pada mesin kendaraan.
- 4.Mengurangi biaya perawatan komponen sparepart kendaraan
- 5.Jika dipakai di kendaraan dapat bertahan hingga 400.000km atau 10 Tahun.
- 6.Mengurangi asap, menurunkan emisi gas buang HC, CO, NOx
- 7.Otomatis meningkatkan kualitas bahan bakar kendaraan jadi selalu fresh.
SISTEM CARA KERJA BROQUET™
Tidak seperti zat aditif Bahan bakar, BROQUET™ tidak
menambahkan apapun kedalam bahan bakar . sehingga otomatis bisa dipakai
pada rasio kompresi mesin (CR) kendaraan berapapapun angkanya. Sesuai
dengan pengertian katalisator itu sendiri, BROQUET™ tidak larut dan tidak diserap oleh bahan bakar. Intinya BROQUET™ tidak berubah. BROQUET™ secara
sederhana hanya menciptakan reaksi molekuler pada bahan bakar sehingga
memberikan peningkatan tenaga mesin dan kerja yang tetap sama ( stabil )
pada tiap tangki bahan bakar.
BROQUET™ mengubah
atau memperbaiki bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran
sebelum memasuki ruang pembakaran dengan melalui suatu proses yang
disebut proses de-crack. Katalisator bereaksi terhadap bahan bakar yang
tidak murni tersebut dan mengubahnya menjadi molekul-molekul kecil yang
sangat aktif yang menyebabkan proses pemutusan semua rantai parafin
panjang menjadi Alkana jenuh yang memiliki berat molekul yang lebih
ringan. Hal ini mengakibatkan bahan bakar terbakar lebih bersih, lebih
lengkap dan memperbaiki proses pembakaran. Proses ini mirip dengan
proses pemutusan rantai karbon yang digunakan diindustri minyak
(petroleum industry) untuk membuat bahan bakar dengan oktan lebih
tinggi, seperti PERTAMAX, PERTAMAX PLUS, SHEEL, SHEEL SUPER dan
sejenisnya.
Material
bahan bakar yang sebenarnya memiliki berat tertentu tetapi dalam
kenyataannya tercampur dengan material-material lain yang lebih ringan
dan lebih berat yang dapat menimbulkan masalah dalam proses pengapian
(ignition). Campuran material yang lebih ringan tersebut terbakar lebih
cepat menyebabkan pengapian awal (pre-ignition), sedangkan campuran
material yang lebih berat tersebut terbakar lebih lambat menyebabkan
timbulnya asap dan gas emisi. Dengan reaksi elekto kimia, BROQUET™
mengubah atau memperbaiki material bahan bakar yang lebih ringan dan
lebih berat tersebut menjadi suatu sumber energi yang bermanfaat.
sehingga otomatis bisa dipakai pada rasio kompresi mesin (CR) kendaraan
berapapapun angkanya.
TESTIMONI BUKTI,KUALITAS DAN FUNGSI BROQUET™ :
BROQUET™ telah diuji coba dan terbukti bekerja dalam segala jenis bahan bakar yang berbasis Hydrokarbon :
Bensin
oktan rendah, bensin oktan tinggi ,Solar ( High Speed Diesel ), Minyak
Tanah, Minyak Diesel (Industrial Diesel Oil, Minyak Bakar atau Residu
(Marine Fuel Oil).
SEJARAH BROQUET INDONESIA
Tepatnya
Tahun 1999, ketika Bapak Setiady Sungkono (kolektor dan perakit mobil
balap) atau dikalangan dunia automotive Ring Satu Indonesia terbiasa
dipanggil "Hans" membeli mobil SUBARU IMPREZA WRC di Batam. Beliau kecewa karena mobilnya tidak dapat melaju sempurna seperti yang diharapkan. Masalah utama disebabkan mutu bensin yang rendah di Indonesia.
Seorang rekan memperkenalkan katalisator bahan bakar.
Alat inidapat meningkatkan mutu bahan bakar secara langsung dan mampu
menyempurnakan proses pembakaran. Setelah mencoba, hasilnya sangat
mengagumkan. Hal ini yang memicu peluang bisnis BROQUET FUEL CATALYST di Indonesia.